Sate Klathak Pak Pong
Sate Kambing Muda Legendaris Salah Satu Kuliner Khas Imogiri
Warung sate klathak ini memang merupakan salah satu destinasi kuliner khas legendaris Jogja di wilayah Imogiri. Sebenarnya di sepanjang jalan Imogiri Timur terdapat puluhan warung sate sejenis berjejeran bahkan ada yang bersebelahan. Namun diantara puluhan warung sate kambing tersebut, warung Sate Klathak Pak Pong inilah yang paling terkenal dan ramai dikunjungi. Mungkin karena areanya paling luas dan fasilitas fisiknya terlihat lebih baik. Nama sate klathak sendiri bermula dari bunyi “klathak.. klathak” yang ditimbulkan saat potongan daging kambing muda berbumbu minimalis berupa garam dan merica (lada) itu dipanggang di atas bara api. Namun ada pula yang mengatakan bahwa kata “klathak” konon berasal dari nama buah melinjo dimana sate kambing tersebut pertama kali dijual.
Keunikan lain dari sate klathak ini adalah penggunaan tusuk satenya yang terbuat dari besi jeruji sepeda, dan bukan dari batang bambu atau lidi seperti sate pada umumnya. Penggunaan tusuk besi/jeruji ini berfungsi sebagai penghantar panas saat sate dibakar/panggang sehingga membuat daging kambing matang hingga ke bagian tengah atau dalamnya. Cara ini juga membuat daging kambing tersebut menjadi lebih empuk merata dan hampir tidak menyisakan aroma “prengus” khas daging kambing.
Warung sate klathak Pak Pong ini beroperasi setiap hari dari pukul 10.00 hingga pukul 24.00 WIB. Hari Minggu/libur tetap buka kecuali Idul Fitri dan Idul Adha. Untuk harga menu makanan dan minumannya berkisar antara Rp 4.000 hingga Rp 25.000.
Selain menu sate kambing, tersedia pula menu gulai, tongseng daging, tongseng otak/kepala, tengkleng, kicik dan nasi goreng kambing. Ada dua jenis sate kambing yang tersedia yakni sate kecap (manis) dan sate klathak. Yang membedakan adalah bumbunya. Sate kecap seperti sate kambing pada umumnya yang terasa manis, dihidangkan tanpa tusuk dan bumbu kecap. Sedangkan sate klathak dengan bumbu minimalis, cenderung asin gurih dan dihidangkan dengan kuah gulai. Satu hal yang juga unik adalah penyajian minuman jeruk panas yang menggunakan gula batu kuning dan poci untuk “refill” nya.
Sitting area di warung sate ini ada dua, di sisi utara dan selatan jalan (berseberangan). Fasilitasnya cukup lengkap, ada lesehan untuk 2 hingga 8 orang, ada pula meja-meja besar (panjang) untuk belasan orang. Disediakan pula toilet, musholla bahkan arena bermain sederhana untuk anak-anak. Bagian depan dipergunakan untuk mengolah daging kambing dan memasak makanan.
Alamat/Kontak: Jl. Imogiri Timur KM 10 (Stadion Sultan Agung), Bantul, Yogyakarta. Telp. 0813 2827 3551, 0821 3644 5251
Dengan kendaraan pribadi baik roda empat maupun roda dua. Area parkirnya memadai dan cukup luas bahkan untuk bus. Mampu menampung belasan mobil dan puluhan sepeda motor.
Sate klathak ini standarnya dibakar/panggang “medium well” yang empuk dan “juicy”. Jadi jika terbiasa atau lebih suka dengan sate yang “well done” seperti halnya sate kambing biasa, minta saja dibakar lebih lama.